'Iedul Fitri ( عيد الفطر ) adalah salah satu Hari Besar ( Hari Raya ) Umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawwal. Ia juga merupakan hari yang mengembirakan bagi Umat Islam, karena pada hari itu mereka berbuka puasa setelah sebulan penuh melaksanakan perintah puasa Ramadhan, Rasulullah bersabda :
Artinya :
"Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika ia berbuka puasa berbuka setiap maghrib di bulan ramadhan atau berbuka ketika tanggal 1 syawwal) dan egembiraan ketika berjumpa dengan Rabb nya". ( Shahih Muslim, Hadits ke -1945 - Bab Fadlu ash-shiyam)
Amalan-Amalan Pada Hari 'Iedul Fitri
- Disunnahkan bagi setiap muslim untuk mandi (mandi jinabah), memakai minyak wangi, dan berpakaian dengan pakaian yang paling bagus dari pakaian-pakaian yang dimilikinya.
- Disunnahkan melaksanakan shalat 'iedul fitri secara berjama'ah baik di masjid ataupun di musholla ( musholla adalah sebuah lapangan/halaman tempat shalat ied dilaksanakan – dalam hal ini musholla lebih utama dari masjid - )
- Disunnahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke masjid atau musholla tempat dilaksanakannya sholat 'ied fitri.
- Disunnahkan untuk mengambil jalan yang berbeda ketika berangkat dan kembali dari masjid atau musholla tempat dilaksanakannya sholat 'ied fitri.
- Disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahlil, tahmid, dan tasbih mulai terbenamnya matahari akhir Ramadhan sampai Khotib naik mimbar untuk menyampaikan khutbah 'iedul fitri.
Adapun bentuk bacaannya yang paling shohih adalah sebagai berikut :
a.Diriwayatkan dari Abdul Rozaq dari Salman al-Faritsi
b.Diriwayatkan dari Umar dan Ibn Mas'ud :
6. Disunnahkan untuk menyampaikan tahni'ah (ucapan selamat hari raya) kepada sesama muslim ketika berjumpa, dengan lafadz :
7. Memperbanyak amal sholih, infaq dan shodaqoh, karena amal sholih, infaq dan shodaqoh yang dilakukan pada hari 'iedul fitri paling disukai oleh Allah SWT.
Tata Cara Shalat 'Iedul Fitri
Shalat 'Iedul Fitri hukumnya sunnah mu'akkadah (sunah yang mendekati kewajiban). Shalat 'Iedul Fitri disyari'atkan pertama kali pada tahun 1 Hijriyah. Shalat 'iedul fitri dilaksanakan setelah matahari kira-kira setinggi 3 meter (dua tombak) dan batas akhirnya adalah sampai masuknya waktu shalat dhuhur.
Tata cara shalat 'iedul fitri sama seperti shalat-shalat yang lainnya, berikut adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan shalat 'iedul fitri, yaitu antara lain :
- Shalat 'iedul fitri dilaksanakan tanpa diawali dengan adzan dan iqomah, tidak pula diawali dengan seruan, seperti seruan " الصلة جامعة " atau yang semacam itu.
- Shalat 'iedul fitri dilaksanakan sebanyak dua rakaat, pada rakaat pertama disunnahkan bertakbir 7 (tujuh) kali dengan mengangkat kedua tangan pada setiap takbir dan ( setelah takbiratul ikhram - sebelum bacaan surat al-fatihah ), dan pada rakaat kedua 5 (lima) kali bacaan takbir. Imam Ahmad dan Imam syafi'I menyukai untuk berdzikir seperti membaca lafadz :
di antara takbir-takbir tersebut, sebaliknya Imam Abu Hanifah dan Imam Malik, keduanya lebih suka untuk tidak membaca apapun.
- Tidak ada shalat sunah lain yang mengiringi shalat 'iedul fitri, baik sebelumnya ataupun sesudahnya. Akan tetapi bila shalat 'iedul fitri dilaksanakan di masjid boleh melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid, namun demikian harap memperhatikan waktunya, jangan sampai berbarengan dengan terbitnya matahari, tunggu beberapa saat sampai matahari benar-benar telah terbit.
- Setelah shalat 'iedul fitri selesai dilangsungkan dengan khutbah 'iedul fitri, khutbah 'iedul fitri hukumnya sunnah dan hukum mendengarkannya juga sunnah.
Islam men-syari'atkan agar seluruh umat Islam menghadiri masjid atau musholla tempat shalat 'iedul fitri dilaksanakan. Dan bagi wanita-wanita yang sedang haid agar sedikit menjauh dari masjid atau musholla.
وال اعلم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kasih koment dooonk kritik saran hinaan sanjungan terserah daah....